Logo
Logo
PemasokBeritaSumberTentang KamiMendapatkan Lisensi
Masuk Akun
Kembali

Apa Arti Prospek IATA 2025 bagi Industri Bagasi

Apa Arti Prospek IATA 2025 bagi Industri Bagasi

AGM ke-81 Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), yang diadakan pada awal Juni, menyoroti ketahanan dan tantangan yang dihadapi penerbangan global. Bagi para pemangku kepentingan di industri bagasi, diskusi ini menawarkan wawasan penting tentang pertumbuhan penumpang dan tantangan operasional yang dapat memengaruhi pola permintaan.

CFO kami, Yves Perrenoud, menyampaikan beberapa catatan:

"IATA memperkirakan jumlah penumpang pesawat global akan mencapai rekor baru sebesar 5 miliar pada tahun 2025, 10% lebih tinggi dari tingkat sebelum pandemi. Ini merupakan peningkatan sebesar 5,8% (dalam hal RPK – Revenue Passenger Kilometers) dari tahun 2024, didorong oleh kawasan Asia Pasifik dan Eropa. Lebih banyak penumpang pesawat berarti bagasi lebih sering digunakan, jadi orang menginginkan bagasi yang dapat menahan keausan ekstra akibat peningkatan volume perjalanan.

Meskipun prospeknya optimis, industri transportasi udara juga menghadapi tantangan operasional yang signifikan. Gangguan rantai pasokan telah menyebabkan keterlambatan pengiriman pesawat. Pada dasarnya, maskapai penerbangan membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk menerima pesawat daripada dua puluh tahun yang lalu. Ini menunjukkan bahwa beberapa permintaan perjalanan di masa mendatang akan tetap tidak terpenuhi.

Ketegangan perdagangan dan kenaikan tarif, khususnya di AS, juga memberikan tekanan pada berbagai industri. Faktor-faktor ini memengaruhi permintaan konsumen, khususnya di segmen perjalanan wisata, yang merupakan pendorong utama permintaan bagasi. Memang, Amerika Utara wilayah ini diperkirakan hanya tumbuh sebesar +0,4% pada tahun 2025 (dalam RPK).

Keberlanjutan tetap menjadi titik fokus, dengan IATA menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050. Sementara produksi Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF) tetap terbatas, yang mencakup kurang dari 1% dari total kebutuhan bahan bakar pada tahun 2025, IATA menekankan perlunya kebijakan pemerintah yang mendukung untuk meningkatkan produksi dan infrastruktur SAF.

Di Travel Sentry, kami berkomitmen untuk mendorong inovasi yang berkontribusi pada tujuan planet yang lebih sehat. Kendala operasional, ditambah dengan kebutuhan untuk meningkatkan profitabilitas bisnis margin yang sangat tipis, dapat menekan maskapai penerbangan untuk memberlakukan kebijakan bagasi yang lebih ketat, yang berpotensi memengaruhi preferensi bagasi konsumen. Hal ini menuntut industri bagasi untuk tetap menjadi yang terdepan dalam keberlanjutan dan inovasi.

Bagi industri bagasi, perkembangan ini menandakan tren peningkatan permintaan perjalanan yang berkelanjutan, yang menghadirkan peluang pertumbuhan. Demikian pula, tantangan operasional dan inisiatif keberlanjutan akan membentuk kebijakan maskapai penerbangan tentang penanganan bagasi, yang menciptakan banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan inovasi lebih lanjut.

Selama periode yang tidak pasti dan lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat, kebutuhan konsumen tetapmenjadi kompas kita. Baik pelancong yang melakukan liburan singkat, menjelajahi destinasi lokal, atau menggabungkan bisnis dengan liburan, mereka tetap membutuhkan koper yang andal untuk membawa barang-barang mereka. Terserah kita semua dalam industri koper dan industri perjalanan, secara lebih luas, untuk membuat pengalaman ini menjadi lebih baik!"