Industri perjalanan India memasuki babak baru. Pada 2024, pemulihan pasca-pandemi yang kuat berubah menjadi momentum penuh, didorong oleh wisatawan muda yang melek teknologi, perubahan nilai generasi, dan keinginan akan pengalaman unik. Tahun 2025, pertumbuhan ini semakin cepat.
Sebelumnya, perjalanan internasional identik dengan wisatawan kaya dari kota besar. Kini tren berubah drastis: semakin banyak wisatawan dari kota tier 2 dan 3 pergi ke luar negeri, didorong oleh aspirasi yang meningkat, akses informasi lebih luas, dan kondisi ekonomi yang membaik.
Permohonan visa dari pelancong pertama kali melonjak 32%. Antara 2014 hingga 2023 lebih dari 100,9 juta paspor diterbitkan di India, dan jumlah pusat layanan paspor meningkat dari 153 menjadi 523. Ini memperluas pangsa pasar wisatawan India di dunia.
Menurut India Holiday Report 2025 oleh Thomas Cook India dan SOTC Travel:
- 85% berencana meningkatkan frekuensi liburan pada 2025
- 84% menaikkan anggaran perjalanan 20–50%
- Lebih dari 60% mencari perjalanan bucket-list atau pengalaman unik
Laporan Global Travel Trends 2025 oleh American Express mengungkap:
- 92% wisatawan India ingin membawa pulang barang unik yang mencerminkan perjalanan mereka
- 81% berencana membeli produk lokal berkualitas saat bepergian ke luar negeri
- 50% melakukan perjalanan luar negeri khusus untuk membeli produk mewah
Dua generasi mendefinisikan lanskap:
Gen ACE (di bawah 40): digital native yang menyukai spontanitas, petualangan, dan dipengaruhi media sosial. Mereka merencanakan lewat vlog dan Instagram, sering memesan menit terakhir melalui aplikasi OTA.
Gen LUX (di atas 40): wisatawan keluarga yang menghargai liburan mewah, program loyalitas, dan layanan concierge. Mereka lebih suka liburan panjang dan perjalanan bermakna dengan niat khusus.
- Perjalanan domestik masih dominan dalam volume
- Destinasi internasional seperti Prancis, Australia, Jepang, dan Thailand menyerap anggaran besar, sering lebih dari ₹100.000 per orang
- 79% berencana menggunakan kartu kredit atau poin loyalitas
- 84% percaya menggabungkan program hadiah memberi nilai terbaik
Ekonomi perjalanan bergeser ke pengeluaran berbasis pengalaman: kuliner, belanja butik, konser niche, dan acara olahraga.
- Kapal pesiar (45%), kereta panoramik (20%), dan self-drive (35%) semakin populer, karena wisatawan mencari perjalanan yang lebih lambat dan imersif
- Perjalanan internasional berubah: Asia Tengah (Uzbekistan, Kirgizstan), Maroko, dan Afrika Selatan semakin naik, sementara fenomena alam seperti aurora atau bunga sakura menjadi arus utama
- Domestik: Himachal, Kashmir, Uttarakhand, dan Timur Laut tetap populer. Wisata spiritual booming di Gen Z maupun Baby Boomer
Wisatawan India cakap digital tapi tetap menghargai panduan personal:
- 68% memesan online, namun 59% masih memakai agen atau telepon
- Perjalanan phygital (digital + manusia) membentuk pengalaman pemesanan
- 79% mengunduh aplikasi sebelum bepergian, 48% menyelesaikan seluruh proses di ponsel atau tablet
Sanjay Khanna, CEO American Express Banking Corp India, berkata:
“Orang India kini lebih cerdas dan selektif dari sebelumnya. Mereka mencari pengalaman holistik – emosi, cerita, dan kualitas lebih penting daripada status.”
Laporan FINN Partners–GSIQ menunjukkan:
- 81% wisatawan internasional India memilih liburan mewah daripada pesta pernikahan
- 74% lebih suka bepergian daripada membeli barang desainer
Perjalanan menjadi bentuk ekspresi diri yang kuat.
Wisatawan India mengubah cara merencanakan dan menjalani liburan. Mereka ingin lebih dari sekadar destinasi – perjalanan harus terasa personal, seru, dan bermakna. Perusahaan perlu menawarkan pengalaman emosional, baik petualangan, relaksasi, maupun budaya.
Bagasi kini dipandang sebagai bagian dari pengalaman perjalanan, bukan hanya wadah. Mereka menginginkan tas praktis, bergaya, dan sesuai untuk berbagai jenis perjalanan.
Mereka juga menyukai barang yang mengingatkan perjalanan – bagasi bisa menjadi bagian dari cerita itu. Keberlanjutan semakin penting, namun tanpa mengorbankan kegunaan atau daya tahan.
Tahun 2025, wisatawan India bepergian lebih banyak, belanja lebih besar, dan berekspektasi lebih tinggi. Mereka membentuk permintaan global – dari retret pegunungan dan rute kebun anggur, hingga tur belanja kurasi dan kapal pesiar safari.